SUMBER UNTUK MEMPEROLEH MASALAH
a. Pengamatan
terhadap kegiatan manusia;
b.
Bacaan : Jurnal, majalah, buletin dsb;
c.
Analisis bidang pengetahuan;
d.
Ulangan serta perluasan penelitian;
e. Cabang
studi yang sedang dikembangkan;
f. Pengalaman
dan catatan pribadi;
g.
Praktik serta keinginan masyarakat;
h.
Bidang spesialisasi;
i. Plajaran
dan mata ajaran yang sedang diikuti;
j. Pengamatan
terhadap alam skeliling;
k.
Diskusi-diskusi ilmiah.
MEMILIH VARIABEL
- Menentukan
variabel yang akan digunakan dalam pengujian hipotesis;
- Ditetapkan,
diidentifikasi; diklasifikasi;
- Jumlahnya
tergantung dari sempit luasnya penelitian;
- Dalam
ilmu eksakta, variabel dapat divisualisasikan;
- Umumnya
variabel dibagi dua jenis : Variabel Kontunyu (Continous variable) dan Variabel
Deskrit (Descrete variable): atau variabel dependen dan variabel bebas; atau
variabel aktif dan variabel atribut.
- Variabel
Kontinyu : dapat ditentukan nilainya dalam jarak jangkau tertentu; dapat
dinyatakan dalam pecahan atau desimal;
- Variabel
Diskrit : nilainya tak dapat dinyatakan dalam bentuk pecahan atau desimal;
misalnya : jumlah anak; tingkat pendidikan;
- Variabel
dependen dan variabel bebas. Variabel dependen adalah variabel yang
tergantung atas variabel lain. Misal : konsumsi dan pendapatan : dengan
bertmbahnya pndapatn,konsumsi bertambah�.
Konsumsi menjadi variabel dependen, pendapatan menjadi variabel bebas. :
Konsumsi merupakan fungsi dari pendapatan;
-
Variabel Moderator dan variabel Random . Variabel moderator : variabel
yang dianggap berpengaruh terhadapvariabel dependen, tetapi tidak mempunyai
pengaruh utama, atau bukan sebagai penyebab utama. Variabel Random : tidak
dimasukkan dalam persamaan hubungan;
-
Variabel aktif : variabel yang dimanipulasi;
-
Variabel atribut : tidak bisa / sukar dimanipulasi; biasanya berupa
karakteristik manusia (intelegensia, status sosial, jenis kelamin, pendidikan,
sikap dsb);
Penyusunan
Tesis:
-
Dapat dimulai dengan pengajuan judul (tidak harus demikian) : dalam menentukan
atau memilih judul dapat mengalami kesulitan, berputar-putar dengan judul
itu sendiri;
-
Bagi yang sudah biasa meneliti : dapat berangkat dari latar belakang masalah,
identifikasi masalah, batasan masalah, baru menentukan judul yang tepat. Jadi
judul dibuat bertutik tolak dari batasan masalah:
1.
Latar Belakang Masalah;
HIPOTESIS
1. Disusun berdasarkan Kerangka Berpikir;
2. Dibuat dalam setiap penelitian yang bersifat
analitis; tidak perlu untuk penelitian deskriftif atau exploratory;
3. Kesimpulan atau pendapat yang masih kurang ;
hypo = kurang dari, sementara; thesis = pendapat, pernyataan, teori ;
kesimpulan masih sementara, belum final, masih perlu dibuktikan.
4. Dugaan yang mungkin benar, mungkin juga
salah;
5. Jawaban sementara terhadap rumusan masalah atau sub masalah;
6. Masih harus diuji kebenarannya dengan data empirik atau penelitian;
7. Dinyatakan ditolak atau diterima. Ditolak jika
salah / palsu; diterima jika fakta-faktanya benar;
8. Dirumuskan dalam kalimat positif, bukan kalimat tanya, menyeluruh,
menyarankan, mengharapkan;
Fungsi :
a. Memperoleh kesimpulan tentang suatu masalah;
b. Memperjelas keadaan yang masih menjadi teka
teki;
c. Mendapat arah dari suatu tindakan;
d. Membuat suatu prediksi yang mungkin;
Konsep:
1. Dugaan terhadap hubungan antara dua variabel
atau lebih; (Kerlinger, 1996:16)
2. Jawaban atau dugaan sementara yang harus
diuji lagi kebenarannya melalui penelitian ilmiah;
3. Hipotesis kerja / asli/alternatif: Ha
atau H1;
4. Secara statistik , hipotesis: pernyataan
mengenai keadaan populasi/ parameter yang akan diuji kebenarannya berdasarkan
data yang diperoleh dari sampel penelitian (statistic);
5. Statistik : yang diuji adalah hipotesis
nol / hipotesis statistik : Ho (pernyataan tidak adanya hubungan, pengaruh,
perbedaan antara parameter dengan statistik. Lawannya : Ha : ada hubungan.
Macam :
Ada 3 macam
hipotesis :
1. Hipotesis Deskriftif : dirumuskan untuk menentukan titik peluang,
atau dirumuskan untuk menjawab pertanyaan taksiran/estimatif; Tidak
membandingkan;
Disiplin
kerja pegawai Fak. Teknik Untan sangat tinggi;
Yang
menjadi estimasi adalah : sangat tinggi
2. Hipotesis Komparatif : memberi jawaban terhadap permasalahan yang
bersifat membedakan;
Ada
perbedaan daya ikat antara Semen Tiga Roda dengan Semen Padang.
3. Hipotesis Asosiatif : memberi jawaban pada permasalahan yang
bersifat hubungan;
Menurut
sifat hubungannya, ada tiga jenis hipotesis penelitian (Ha) :
1) Hipotesis hubungan simentris : Hubungan
bersifat kebersamaan antara dua variabel atau lebih, tapi tidak menunjukkan
sebab akibat;
Ada
hubungan antara banyaknya mengikuti perkuliahan dengan nilai akhir mahasiswa
2)
Hipotesis hubungan sebab akibat (kausal) : menyatakan hubungan yang saling
mempengaruhi antara dua variabel atau lebih :
Disiplin
pegawai yang tinggi berpengaruh positif terhadap produktifitas kerja.
3) Hipotesis hubungan interaktif :
menyatakan hubungan antara dua variabel atau lebih bersifat saling
mempengaruhi;
Terdapat
pengaruh timbal balik antar kenaikan pangkat dengan tersedianya jabatan.
Parameter
dan Statistik :
Parameter :
Ukuran yang berlaku pada populasi
Simbolnya
: tetha :
Statistik
: Ukuran berkenaan
sampel
Statistik
Parametrik :
-
Statistik yang cocok untuk menguji
hipotesis tentang parameter populasi;
-
Didasarkan atas asumsiyang ketat
tentang keadaan populasi;
-
Asumsi utamanya : populasi atau sampel
harus berdistribusi normal, dipilih secara acak,mempunyai hubungan linier, data
bersifat homogen;
-
Lebih banyak bekerja dengan data
interval dan ratio;
-
Pasangannya : Statistik nonparametrik
Statistik
nonparametrik :
-
Tidak menganut asumsi bahwa data
populasi /sampel harus berdistribusi normal, dipilih secara acak, mempunyi
hubunagn linier, data bersifat homogen
-
Statistik bebas distribusi;
-
Lebih banyak bekerja dengan data
ordinal dan nominal
Jika
parameter diuji berdasarkan data sampel, digunakan statistik
inferensial/induktif;
Kesalahan
Dalam Menguji hipotesis :
-
walaupun berdasarkan analisis statistik
kita telah menolak atau menerima suatu hipotesis, hal ini belumlah memberikan
kebenaran mutlak 100%. Hal ini disebabkan kita terbiasa bekerja dengan data
sampel sehingga kekeliruan sampling slalu ada betapapun kecilnya.
-
Ada dua macam kesalahan dalam menguji
hipotesis :
1. Bila dinyatakan Ho diterima dan dibuktikan
mlalui penelitian menerimanya, maka kesimpulan yang dibuat adalah benar;
2. Bika dinytakan Ho diterima dan dibuktikan
melalui penelitian ditolak,kesimpulan yang diambil disebut : Kesalahan Model
I;
3. Bila Ho ditolak dan dibuktikan melalui
penelitian menolaknya, kesimpulan yang dibuat adalah benar;
4. Bila ho ditolak dan dibuktikan
mlaluipenelitian menerimanya, maka kesimpulan yang diambil iu mrupakan Kesalahan
Model II
Contoh :
Tindakan investor dalam menanam modal
:
Tindakan
Investor
|
Sebenarnya
|
Penanaman
Modal
|
Ho Benar
|
Ho Salah
|
|
Menanam
Modal
|
Tindakan
Benar
|
Kesalahan
Model II
|
Tidak
Menanam Modal
|
Kesalahan
Model I
|
Tindakan
Benar
|
-
Kedua model kesalahan dibuat
sekecil-kecilnya;
-
Keduanya dinyatakan dalam Peluang;
-
Dalm penelitian : Kesalahan Model
I sering disebut sebagai : tingkat signifikansi, taraf signifikan, taraf
arti, taraf nyata,probabilitas, taraf kesalahan atau taraf kekeliruan.
Tingkat
kesalahan dinyatakan dalam dua atau tiga desimal atau dalam persen;
Lawannya
adalah Tingkat/taraf kepercayaan :
Taraf
signifikan ; 5%
Taraf
kepercayaan : 95%
Tidak ada komentar:
Posting Komentar